Lumajang, Globalnet.Asia // 02 Oktober 2025 berawal dari banyaknya aduan masyarakat terkait pemotongan kayu yang ada di sekeliling alun alun lumajang, yang sedang dilakukan rehabilitasi, yang bernama program pengelolaan keanekaragaman hayati, pekerjaan rehabilitasi Alun-alun Kabupaten Lumajang.Pelaksana yang di kerjakan CV. Guna Bakti di alamat Jl. Dewi Sartika No.13 dengan nomer kontrak 003.2/370/427.04/2025. Anggaran yang digunakan, sebesar Rp. 3.606.961.500 dimana menurut narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, menyampaikan sebaiknya kayu kayu yang ada di seputaran alun alun jangan di potong, karena ketika musim kemarau, maupun hujan bisa di buat berteduh baik para pedagang keliling, maupun pengunjung.
Masih menurut narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, mereka mempertanyakan kenapa sih alun alun masih bagus kok di benahi lagi, kan masih banyak jalan rusak, jembatan yang ambruk salah satu contoh ruas jalan Senduro _gucialit, jembatan ruas jalan Glagah Arum _argosari, itu penanganan cepat, karena jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk beraktivitas termasuk mencari rejeki, anak_ anak sekolah , selain itu kayu sebanyak itu sekarang di taruh dimana, apakah sudah di jual??
Untuk memperoleh berita yang berimbang awak media konfirmasi ke direktur CV.Guna Bakti selaku pelaksana proyek, 01/10/25 dalam penjelasannya bahwa sebagai pengusaha di bidang konstruksi, tidak mau tahu kenapa pemerintah membangun alun alun, yang terpenting kami mendapatkan proyek tersebut lewat tender, dan itu diikuti beberapa rekanan baik dari kabupaten Lumajang maupun dari luar kabupaten,
Selain itu sebagai kontraktor tentunya kita harus mengerjakan proyek tersebut sesuai detail gambar yang sudah di tandangani pemerintah, kalau tidak yo jadi masalah to bos mengucapkannya dengan nada serius,secara logika disitu ada aitem pekerjaan drainase sekeliling alun-alun dengan beton precast uditch, kalau sekarang kayunya tidak dipotong kita galinya dimana, sementara detail gambarnya seperti itu.selain itu untuk masalah kayu kita buang di Mojosari, tempat biasa DLH buang disitu, masalah disana diambil orang untuk dimanfaatkan saya tidak tahu menahu soal itu, yang terpenting kami tidak menyuruh.
Direktur CV. Guna Bakti menambahkan bahwa dirinya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan kritik dan saran terhadap pekerjaan kami, sehingga kami bisa lebih berhati-hati dalam bekerja, dengan demikian hasilnya bagus sesuai dengan harapan masyarakat.
Oh iya lupa tolong sampaikan kepada masyarakat bahwa setiap pembuangan potongan kayu yang dari sekitaran alun alun dokumen ada semua tuturnya.
Sementara kepala DLH kabupaten Lumajang yang di konfirmasi awak media via WhatsApp nya sudah terlihat biru, namun sampai berita ini naik ke meja redaksi belum ada jawaban
(Sumber : nurhadi,)